separate
Pendidikan Baca Tulis Al-Qur'an , SMP Negeri 1 Arjawinangun Membiasakan anak "siswa-siswi" untuk membaca menulis dan menghafal Qur'an merupakan implementasi dari penerapan Nilai-nilai Karakter Budaya Bangsa yang Islami
banner ad
logo
yudi sayidi, S.PdI,_smpn1awn.blogspot.com

Pengantar Ilmu Tajwid

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Yang telah mengijinkan penyusun menyelesaikan Pelajaran Ilmu Tajwid ini. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarganya dan para sahabatnya.

Pelajaran Ilmu Tajwid ini berawal dari keinginan penyusun untuk menyediakan materi yang bisa mendukung penyelenggaraan Program Pendidikan Subuh untuk Anak-Anak di Perumahan Citramas Indah & Sekitarnya yang dilaksanakan atas kerjasama antara Seksi Pendidikan Masjid Al-Muhajirin dengan Ikatan Remaja Masjid Al-Muhajirin dan juga sebagai bahan pegangan bagi anak-anak yang tengah belajar membaca Al-Qur’an di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Muhajirin, Citramas Indah, Batu Besar, Batam.

Semoga Allah SWT melindungi pengguna Pelajaran Ilmu Tajwid ini dari segala kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan ilmu penyusun. Amin.

Mudah-mudahan Allah SWT dapat menjadikan Pelajaran Ilmu Tajwid ini bermanfaat bagi mereka yang sedang belajar membaca Al-Qur’an, khususnya bagi anak-anak penyusun sendiri, yaitu: Fadhil Ilma, Ihsan Ilma dan Salsabila Saumi Ilma. Dan mudah-mudahan Pelajaran Ilmu Tajwid ini juga bisa dijadikan pedoman oleh istri penyusun, Ema Malini dalam membimbing anak-anak kami. 

 yudi Sayidi, SPdI...........................>>>>SpinkSay


Nun dan Tanwin.
Nun Sukun, yaitu:
Nun yang tidak berbaris, bacaannya tergantung dengan huruf yang datang berikutnya.
Nun Tanwin (baris dua), yaitu:
Nun sukun tambahan yang terdapat di akhir kata jika kata tersebut dilafalkan atau disambung dan hilang jika kata tersebut ditulis atau dijadikan tempat berhenti. Tandanya: dua dhammah Dhammatain atau dua fathah Fathatain atau dua kasrah Kasratain
Nun sukun yang terjadi dari tanwin ini diperlakukan sama seperti nun sukun dalam cara membacanya.
Catatan: Apabila ada nun sukun atau tanwin dan sesudahnya terdapat hamzah washal, maka kedua-duanya tidak boleh dibaca dengan izhar, idgham, iqlab atau ikhfa, akan tetapi harus dibaca kasrah untuk menghindari bertemunya dua huruf yang sukun, kecuali huruf nun pada Fathatain –anggota huruf jar (huruf bahasa Arab)-, maka huruf nun tersebut harus dibaca fathah untuk menghindari bertemunya dua huruf yang sukun, karena beratnya pindah dari baris kasrah ke baris fathah.
Catatan lain: Ketentuan-ketentuan yang terdapat pada nun sukun atau tanwin hanya terjadi pada waktu washal (bersambung) saja, bukan pada waktu wakaf (berhenti).

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !


Nun & Tanwin

 Nun dan Mim Tasydid, yaitu:
Setiap nun atau mim yang bertsydid.
Huruf yang bertasydid pada dasarnya berasal dari 2 huruf, yang pertama sukun dan yang kedua berharakat.

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Nun & Mim Tasydid

 Mim Sukun, yaitu:
Mim yang tidak berharakat.
Mim semacam ini bisa terdapat sebelum semua huruf hijaiyah kecuali 3 huruf mad
[ Huruf Ya, Huruf Wau, Huruf Alif ] untuk menghindari bertemunya 2 huruf yang sukun.

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Mim Sukun

 Hamzah:
Dalam Al Qur’an, hamzah terbagi dua macam, yaitu hamzah qath’i (putus) dan hamzah washal (sambung)

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Jenis Hamzah

 Lam Sukun, yaitu:
Huruf Lam yang sukun dalam Al Qur’an terbagi dalam 3 macam: Lam Ta'rif, Lam Fi'il dan Lam Huruf.

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Lam Sukun

 Pertemuan Dua Sukun
Sesuai dengan aturan bahasa Arab, jika 2 huruf yang sukun bertemu, harus dilakukan salah satu dari 2 cara, yaitu: membuang huruf yang pertama atau memberinya harakat, dengan catatan pemberian harakat tersebut hanya dapat dilakukan ketika washal saja.

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Pertemuan Dua Sukun

 Pertemuan Dua Huruf
Pertemuan 2 huruf, baik secara lafal ataupun tulisan dapat terbagi ke dalam 4 kasus, yaitu: Mitslain (identik), Mutaqaribain (mirip-berdekatan), Mutajanisain (sejenis) dan Mutaba’idain (berbeda-berjauhan).
Dalam konteks ini tidak dibahas hukum tmutaba’idain, karena target yang ingin dicapai disini adalah dapat mengetahui huruf-huruf yang wajib di-idgham-kan dan yang tidak. Hal ini tidak didapati dalam mutaba’idain. Catatan: Hukum izhar dan idgham pada mitslain, mutaqaribain dan mutajanisain hanya terjadi pada huruf pertama saja, bukan pada huruf yang kedua.

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Pertemuan Dua Huruf

 Nun dan Mim Tasydid, yaitu:
Setiap nun atau mim yang bertsydid.
Huruf yang bertasydid pada dasarnya berasal dari 2 huruf, yang pertama sukun dan yang kedua berharakat.

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Nun & Mim Tasydid

 Tafkhim & Tarqiq
Dilihat dari segi tafkhim (tebal) dan tarqiq (tipis)-nya huruf hijaiyah terbagi 3: Pertama: Huruf-huruf yang selalu dibaca tebal, yaitu huruf-huruf isti’la (huruf-huruf yang terjadi dengan menaikkan sebagian besar lidah sewaktu menuturkannya). Kedua: Huruf yang terkadang dibaca tebal, terkadang dibaca tipis, sesuai posisi huruf dalam ayat, yaitu (alif-lam pada lafal Allah, ra).
Ketiga: Huruf-huruf yang selalu dibaca tipis, yaitu huruf-huruf istifal (huruf-huruf yang terjadi dengan menurunkan sebagian besar lidah sewaktu menuturkannya), selain dari huruf lam dan ra.

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Tafkhim & Tarqiq

 Qalqalah:
Qalqalah menurut bahasa, berarti getaran.
Menurut istilah tajwid, getaran suara terjadi ketika mengucapkan huruf yang sukun sehingga menimbulkan semacam aspirasi suara yang kuat, baik sukun asli ataupun tidak.
Huruf qalqalah ada 5, yaitu yang tergabung dalam Huruf Qalqalah yaitu: huruf Huruf Qaf, Huruf Tha, Huruf Ba, Huruf Jimdan Huruf Dal

Syarat qalqalah: Hurufnya harus sukun, baik sukun asli atau yang terjadi karena berhenti pada huruf qalqalah.

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Tingkatan Qalqalah

 Mad
Mad, menurut bahasa, berarti tambahan.
Menurut istilah tajwid, memanjangkan suara sewaktu membaca huruf mad atau huruf layin jika bertemu dengan hamzah atau sukun.
Huruf mad ada 3, yaitu: alif, wau dan ya.
Syarat mad: Huruf sebelum wau berbaris dhammah, sebelum ya berbaris kasrah dan sebelum alif berbaris fathah.
Jika huruf yang sebelum ya atau wau sukun itu berbaris fathah, tidak disebut huruf mad, akan tetapi disebut huruf layin.

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Pembagian Mad

 Wakaf:
Dari sudut bahasa berarti berhenti/menahan.
Menurut istilah tajwid, memutuskan suara di akhir kata untuk bernafas sejenak dengan niat meneruskan kembali bacaan.

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Jenis Wakaf

 

10 Dasar Ilmu Tajwid

Assalamualaikum pembaca sekelian,
Selamat datang ke blog ini. Di blog ini insyaAllah saya akan menulis hal-hal yang berkaitan dengan ilmu tajwid.
Jadi untuk posting yang pertama ini saya akan memberitahu terlebih dahulu sepuluh perkara asas tentang ilmu tajwid. Ini kerana setiap ilmu mempunyai sepuluh asas yang menjadi dasar pemikiran.
Sepuluh perkara asas ilmu tajwid ialah:
1. Pengertian tajwid menurut bahasa ialah : Memperelokkan sesuatu. Menurut istilah ilmu tajwid : Melafazkan setiap huruf dari makhrajnya yang betul serta memenuhi hak-hak setiap huruf.
2. Hukum mempelajari ilmu tajwid ialah fardhu kifayah dan mengamalkannya yakni membaca al-Quran dengan tajwid ialah fardhu ain bagi setiap lelaki dan perempuan yang mukallaf.
3. Tumpuan perbincangannya ialah pada kalimah-kalimah al-Quran.
4. Kelebihannya : Ia adalah semulia-mulia ilmu kerana terus berkait dengan al-Quran sebagaimana hadis nbi yang bermaksud:
“Sebaik-baik dikalangan kamu ialah orang yang belajar al-Quran dan mengajarkannya” (Riwayat Bukhari)5. Penyusunnya ialah imam-imam qiraat.
6. Faedahnya : Agar mencapai kejayaan dan keredhaan Allah di dunia dan akhirat, insyaAllah.
7. Dalilnya : dari al-Quran dan hadis nabi s.a.w.
8. Nama ilmu : Ilmu Tajwid.
9. Masalah yang diperbincangkan : Mengenai kaedah dn cara-cara bacaannya secara keseluruhanyang memberi pengertian hukum-hukum cabangan.
10. Matlamatnya : Memelihara lidah daripada kesalahan membaca ayat-ayat suci al-Quran pada ketika membacanya. Membaca sepertimana ketika penurunnya kepada Nabi kita Muhammad s.a.w.

Itulah dia sepuluh asas ilmu tajwid yang menjadi dasar perbahasan kita. Diharapkan anda selalu mengunjungi blog ini untuk belajar secara teori tentang hukum-hukum tajwid. anda juga digalakkan untuk melaggan tulisan terkini saya melalui emel. Dengan ini anda tidak akan ketinggalan segala tulisan saya.
Definisi llmu Tajwid
Lafadz Tajwid menurut bahasa artinya membaguskan. Sedangkan menurut istilah adalah: "Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberi hak dan mustahaknya."
Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersama dengan huruf tersebut, seperti AI Jahr, Isti'la', istifal dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan mustahak huruf adalah sifat yang nampak sewaktu-waktu, seperti tafkhim, tarqiq, ikhfa' dan lain sebagainya.
Hukum Mempelajari llmu Tajwid
Hukum mempelajari Ilmu Tajwid secara teori adalah fardhu kifayah, sedangkan hukum membaca Alquran sesuai dengan kaidah ilmu tajwid adalah fardhu 'ain. Jadi, mungkin saja terjadi seorang Qori' bacaannya bagus dan benar, namun sama sekali ia tidak mengetahui istilah-istilah ilmu Tajwid semisal izh-har, mad dan lain sebagainya. Baginya hal itu sudah cukup bila kaum muslimin yang lain telah banyak yang mempelajari teori ilmu Tajwid, karena -sekali lagi- mempelajari teorinya hanya fardhu kifayah. Akan lain halnya dengan orang yang tidak mampu membaca Alquran sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid. Menjadi wajib baginya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Sholallohu'alaihi wasallam.
Dalil kewajiban membaca Alquran dengan tajwid adalah sebagaiberikut:
1. Dalil-dalil dari Al_Qur'an
  • Firman Allah 'azza wajalla
dalil-tajwid-1
"Dan bacalah Alquran dengan tartil” (QS. 73:4)
Ini adalah sifat Kalamullah, maka wajib bagi kita untuk membacanya dengan apa yang diturunkan oleh Allah Azza wa Jalla.
  • Firman Allah Azza wa Jalla:
“Orang-orang yang telah kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Al Baqarah: 121)
Dan mereka tidak akan membaca dengan sebenarnya kecuali harus dengan tajwid, kalau meninggalkan tajwid tersebut maka bacaan itu menjadi bacaan yang sangat jelek bahkan kadang-kadang bisa berubah arti. Ayat ini menunjukkan sanjungan Allah Azza wa Jalla bagi siapa yang membaca Al Qur’an dengan bacaan sebenarnya.
2. Dalil-dalil dari As Sunnah
1. Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ketika ditanya bagaimana bacaan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau menjawab bahwa bacaan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam itu dengan panjang-panjang kemudian dia membaca “Bismillahirrahman arrahiim” memanjangkan (bismillah) serta memanjangkan (ar rahmaan) dan memanjangkan ar rahiim.” (HR. Bukhari)
2. Perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada sahabat agar mengambil bacaan dari sahabat yang mampu dalam bidang ini sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Dari Abdullah bin Amr bin Ash berkata, telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Mintalah kalian bacaan Al Qur’an dari Abdullah bin Mas’ud, Salim Maula Abi Hudzaifah, Ubay bin Ka’ab, Mu’adz bin Jabal.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini adalah para sahabat yang mulia, padahal mereka itu orang-orang yang paling fasih dalam pengucapan Al Qur’an masih disuruh belajar, lalu bagaimana dengan kita orang asing yang lisan kita jauh dari lisan Al Qur’an?
3. Dan dalil yang paling kuat sebagaimana apa yang diriwayatkan oleh Sa’id bin Mansur ketika Ibnu Mas’ud menuntun seseorang membaca Al Qur’an. Maka orang itu mengucapkan:
“Innamash shadaqatu lil fuqara-i wal masakin.”
Dengan meninggalkan bacaan panjangnya, maka Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu katakan, “Bukan begini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membacakan ayat ini kepadaku.” Maka orang itu jawab, “Lalu bagaimana Rasulullah membacakan ayat ini kepadamu wahai Abu Abdirrahman?” Maka beliau ucapkan:
“Innamash shadaqaatu lil fuqaraa-i wal masaakiin.”
Dengan memanjangkannya. (HR. Sa’id bin Mansur)
Ibnu Mas’ud langsung menegur orang ini padahal ini tidak merubah arti, akan tetapi bacaan Al Qur’an itu adalah suatu hal yang harus diambil sesuai dengan apa yang Rasulullah ucapkan.
3. Ijma’
Seluruh qura’ telah sepakat tentang wajibnya membaca Al Qur’an dengan tajwid.
Fatwa Para Ulama Dalam Permasalahan Ini
1. Fatwa Ibnu Al Jazary
Tidak diragukan lagi bahwa mereka itu beribadah dalam upaya memahami Al Qur’an dan menegakkan ketentuan-ketentuannya, beribadah dalam pembenaran lafadz-lafadznya, menegakkan huruf yang sesuai dengan sifat dari ulama qura’ yang sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. (Annasyr 1/210)
2. Fatwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Adapun orang yang keliru yang kelirunya itu tersembunyi (kecil) dan mungkin mencakup qira’at yang lainnya, dan ada segi bacaan di dalamnya, maka dia tidak batal shalatnya dan tidak boleh shalat di belakangnya seperti orang yang membaca “as sirath” dengan ‘sin’, pergantian dari “ash shirath, karena itu qira’at yang mutawatir. (Majmu’ Fatawa 22/442 dan 23/350)
Dari fatwa ini bisa kita ambil kesimpulan:
  1. Tidak selayaknya seorang yang masih salah dalam bacaan (kesalahan secara tersembunyi) untuk menjadi imam shalat, lalu bagaimana dengan yang mempunyai kesalahan yang fatal seperti yang tidak bisa membedakan antara ‘sin’ dengan ‘tsa’ atau ‘dal’ dengan ‘dzal’, yang jelas-jelas merubah arti.
  2. Secara tidak langsung Syaikhul Islam telah mewajibkan untuk membaca Al Qur’an dengan tajwid karena kesalahan kecil itu tidak sampai merubah arti, beliau melarang untuk shalat di belakangnya, lalu bagaimana dengan kesalahan yang besar.
3. Fatwa Syaikh Nashiruddin Al Albany
Ketika ditanya tentang perkataan Ibnul Jazary tersebut di atas, maka beliau mengatakan kalau yang dimaksud itu sifat bacaannya di mana Al Qur’an itu turun dengan memakai tajwid dan dengan tartil maka itu adalah benar, tapi kalau yang dimaksud cuma lafadz hurufnya maka itu tidak benar. (Al Qaulul Mufid fii Wujub At Tajwid, hal. 26)
4. Fatwa Asy Syaikh Makki Nashr
Telah sepakat seluruh umat yang terbebas dari kesalahan tentang wajibnya tajwid mulai zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sampai zaman sekarang ini dan tidak ada seorang pun yang menyelisihi pendapat ini. (Nihayah Qaul Mufid hal. 10)
Sumber: Panduan Praktis Tajwid & Bid’ah-bid’ah Seputar Al Qur’an serta 250 Kesalahan dalam Membaca Al Fatihah, penulis: Al Ustadz Abu Hazim bin Muhammad Bashori, penerbit: Maktabah Daarul Atsar, Magetan. Hal. 33-38.
Fadhilah (Keutamaan) llmu Tajwid
Ilmu Tajwid adalah ilmu yang sangat mulia. Hal ini karena keterkaitannya secara langsung dengan Alquran. Bahkan dalam dunia ilmu hadits, seorang alim tidak akan mengajarkan hadits kepada muridnya sehingga ia sudah menguasai ilmu Alquran. Diantara keistimewaannya adalah sebagai berikut:
  1. Mempelajari dan mengajarkan Alquran merupakan tolok ukur kualitas seorang muslim. Sabda Rasulullah Sholallohu'alaihi wasallam: "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya " (HR. Bukhari)
  2. Mempelajari Alquran adalah sebaik-baik kesibukan. Allah 'azzawajalla berfirman dalam hadits Qudsi: "Barang siapa yang disibukkan oleh Alquran dalam rangka berdzikir kepadaKu dan memohon kepadaKu niscaya Aku akan memberikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaan Kalam Allah daripada seluruh kalam yang selain-Nya seperti keutamaan Allah atas makhlukNya." (HR. Tirmidzi)
  3. Dengan mempelajari Alquran, maka akan turun sakinah (ketentraman), rahmat, malaikat dan Allah menyebut-nyebut orang yang mempelajari Alquran kepada makhluk yang ada di sisiNya. Rasulullah Sholallohu'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu masjid dari masjid-masjid Allah kemudian mereka membaca Alquran dan mempelajarinya, melainkan turun kepada mereka ketentraman, diliputi dengan rahmat, dinaungi oleh malaikat, dan disebut-sebut oleh Allah di hadapan makhluk-Nya." (HR. Muslim)
Tujuan Mempelajari llmu Tajwid
Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk menjaga lidah agar terhindar dari kesalahan dalam  membaca Alquran.
Kesalahan dalam  membaca Alqur’an,  dikategorikan dalam dua macam, yaitu:
1.  AL-LAKHNU  AL-JALIY  (kesalahan besar/fatal)
Adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafadh-lafadh dalam Alqur’an yang dapat mengubah arti dan menyalahi ‘urf qurro.  Melakukan kesalahan ini, hukumnya HARAM.
Yang termasuk kesalahan jenis  ini antara lain:
a. Kesalahan makhroj (titik/tempat keluarnya) huruf. Kesalahan ini biasanya terjadi pada pengucapan huruf-huruf yang hampir serupa, seperti : ‘a (‘ain) dibaca  a (hamzah),  dlo dibaca dho,  dza dibaca  datsa dibaca sa, ha dibaca  kha, thi dibaca  ti ,  dan sebagainya.
b. Salah membaca mad, yaitu yang seharusnya dibaca pendek (1 ketukan) dibaca lebih panjang (2 ketukan atau lebih) dan sebaliknya. Misalnya: Laa (aa dibaca panjang; artinya TIDAK)  dibaca La (a  dibaca pendek; artinya SUNGGUH-SUNGGUH)
c. Salah membaca harokat. Contohnya: kharokat di akhir kata benda, karena kharokat akhir kata menunjukan jabatan kata itu dalam kalimat. Contoh: yarfa’ullohu (artinya: Allah mengangkat)  di baca yarfa’ulloha (artinya menjadi: dia mengangkat Allah).
2. AL-LAKHNU  AL-KHOFIY  (kesalahan kecil)
Adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafadh-lafadh dalam Alqur’an  yang menyalahi  ‘urf qurro namun  tidak mengubah arti. Melakukan  kesalahan ini hukumnya  makruh.
Yang termasuk kesalahan jenis ini antara lain:  kesalahan dalam membaca dengung (idghom,  ikhfa’,  iqlaab, dll),  kesalahan (lebih/kurang panjang) dalam membaca mad,  kesalahan  menampakkan sifat huruf (seperti: hams, qolqolah, keliru membaca tahkhim/tarqiq), dan lain sebagainya.
Kesalahan membaca Alqur’an, baik yang JALIY maupun yang KHOFIY, tetaplah sebuah kesalahan. Bila kesalahan itu tetap muncul,  maka bacaan Alqur’an kita tidak lagi sesuai dengan bacaan saat pertama kali Alqur’an diturunkan.  Karena itu, marilah kita belajar ilmu tajwid ini, mudah-mudahan kita terhindar dari segala kesalahan dalam membaca Alqur’an.

Makhrojul Khuruf

Tiap-tiap huruf hijaiyah mempunyai tempat keluarnya masing-masing dari bagian-bagian mulut tertentu. Tempat keluar huruf ini dinamakan Makhraj. Makhraj huruf ini dapat dikelompokkan atas:

  • Kelompok huruf-huruf Halqiah (Tenggorokan)
  • Kelompok huruf-huruf Lahawiyah (Tekak)
  • Kelompok huruf-huruf Syajariah (Tengah Lidah)
  • Kelompok huruf-huruf Asaliyah (Ujung Lidah)
  • Kelompok huruf-huruf Dzalaqiyah (Pinggir Lidah)
  • Kelompok huruf-huruf Nith'iyah (Langit-langit Mulut)
  • Kelompok huruf-huruf Litsawiyah (Gusi)
  • Kelompok huruf-huruf Syafawiyah (Bibir) 
     
     Kelompok huruf-huruf Halqiyah (Tenggorokan)
     Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    halqiyah map Hamzah Ha Kha 'Ain Ghain Ha'

    Huruf-hurufnya adalah: hamzah, ha', 'ain, ha, ghain dan kha.
    Huruf hamzah dan ha’ makhrajnya di tenggorokan bagian dalam.
    Huruf ‘ain dan ha makhrajnya di tenggorokan bagian tengah.
    Huruf ghain dan kha makhrajnya di tenggorokan bagian luar.

    Kelompok huruf-huruf Lahawiyah (Tekak)

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    lahawiyah map Qaf Kaf

    Huruf-hurufnya adalah: qaf dan kaf.
    Huruf qaf makhrajnya di pangkal lidah dekat tenggorokan, sejajar dengan langit-langit lunak.
    Huruf kaf makhrajnya di pangkal lidah, sejajar dengan langit-langit lunak, sedikit di bawah makhraj qaf.

     Kelompok huruf-huruf Syajariah (Tengah Lidah)

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    syajariah map Jim Syin Dhad Ya

    Huruf-hurufnya adalah: jim, syin, ya dan dhad.
    Huruf jim, syin dan ya makhrajnya di lidah bagian tengah, sejajar dengan langit-langit keras bagian atas.
    Huruf dhad makhrajnya di sisi lidah, sejajar dengan geraham bagian atas.

     Kelompok huruf-huruf Asaliyah (Ujung Lidah)

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    asaliyah map Zay Sin Shad

    Huruf-hurufnya adalah: zay, sin dan shad.
    Huruf zay, sin dan shad makhrajnya di ujung lidah lewat gigi seri atas, yaitu di atas gigi seri bawah dengan sedikit kelonggaran.
     Kelompok huruf-huruf Dzalaqiyah (Pinggir Lidah)

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    dzalaqiyah map Ra Lam Nun

    Huruf-hurufnya adalah: lam, nun dan ra.
    Huruf lam makhrajnya adalah di ujung lidah sejajar dengan gusi atas.
    Huruf nun makhrajnya adalah di ujung lidah, sedikit di bawah makhraj lam.
    Huruf ra makhrajnya adalah di ujung lidah, sedikit di bawah makhraj nun.
     Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    nithiyah map Ta Dal Tha

    Huruf-hurufnya adalah: tha, dal dan ta.
    Huruf tha, dal dan ta makhrajnya di ujung lidah lewat pangkal gigi seri atas.


     Kelompok huruf-huruf Litsawiyah (Gusi)

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    litsawiyah map Tsa Dzal Zha

    Huruf-hurufnya adalah: zha, dal dan tsa.
    Huruf zha, dal dan tsa keluar dengan menempelkan ujung lidah di ujung gigi seri atas.

     Kelompok huruf-huruf Syafawiyah (Bibir)

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    syafawiyah map Ba Fa Mim Wau

    Huruf-hurufnya adalah: ba, wau, mim dan fa.
    Huruf ba, wau dan mim makhrajnya di antara dua bibir.
    Huruf fa makhrajnya di bagian dalam bibir bawah serta ujung gigi seri atas.


    SIFAT-SIFAT Huruf


           Sifat-Sifat Huruf: Jahr dan Hams

    Jahr, yaitu:
    Tertahannya nafas di tempat makhraj ketika melafalkan huruf karena persentuhan/tempelan antara dua organ penutur sangat kuat di tempat makhraj tersebut. Sifatnya kuat, lawannya Hams. Hurufnya ada 18, yaitu selain huruf-huruf Hams.

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Jahr Map Hamzah Ba Jim Dal Dzal Ra Zay Dhad Tha Zha 'Ain Ghain Qaf Lam Mim Nun Wau Ya

    Hams, yaitu:
    Meluncurnya nafas ketika melafalkan huruf tanpa ada hambatan, karena persentuhan antara dua organ penutur di tempat makhraj sangat lemah. Sifatnya lemah, lawannya Jahr. Hurufnya ada 10, yaitu yang tergabung dalam kalimat: Kalimat Hams

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Hams Map

     Sifat-Sifat Huruf: Isti'la' dan Istifal

    Isti'la', yaitu:
    Terangkatnya sebagian besar lidah ketika melafalkan huruf. Sifatnya kuat, lawannya Istifal. Hurufnya ada 7, yaitu yang tergabung dalam kalimat: Kalimat Isti'la'

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Isti'la' Map Kha Shad Dhad Tha Zha Ghain Qaf

    Istifal, yaitu:
    Menuturkan huruf dengan menurunkan sebagian besar lidah ke dasar permukaan mulut. Sifatnya lemah, lawannya Isti'la'. Hurufnya ada 21, yaitu selain huruf-huruf Isti'la'.

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Istifal Map
     Sifat-Sifat Huruf: Ithbaq dan Infitah

    Ithbaq, yaitu:
    Mengangkat lidah ke arah langit-langit lunak ketika melafalkan huruf. Sifatnya kuat, lawannya Infitah. Hurufnya ada 4, yaitu: Shad, Dhad, Tha dan Zha.

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Ithbaq Map Shad Dhad Tha Zha

    Infitah, yaitu:
    Merenggangkan lidah dari langit-langit lunak ketika melafalkan huruf. Sifatnya lemah, lawannya Ithbaq. Hurufnya ada 24, semua huruf hijaiyah selain Shad, Dhad, Tha dan Zha.

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Infitah Map
     Sifat-Sifat Huruf: Ishmat dan Idzlaq

    Ishmat, yaitu:
    Huruf yang agak berat dan tidak dapat dilafalkan dengan cepat karena makhrajnya jauh dari ujung lidah. Sifatnya kuat, lawannya Idzlaq. Hurufnya ada 22, yaitu selain huruf Idzlaq.

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Ishmat Map Hamzah Ta Tsa Jim Ha Kha Dal Dzal Zay Sin Syin Shad Dhad Tha Zha 'Ain Ghain Qaf Kaf Ha' Wau Ya

    Idzlaq, yaitu:
    Huruf yang dapat diucapkan dengan ringan dan cepat karena makhrajnya di ujung lidah. Sifatnya lemah, lawannya Ishmat. Hurufnya ada 6, yaitu yang tergabung dalam kata: Kalimat Idzlaq

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Idzlaq Map

     Sifat-Sifat Huruf: Syiddah dan Rakhawah

    Syiddah, yaitu:
    Menahan suara sejenak di tempat makhraj, kemudian melepaskannya secara tiba-tiba bersama udara. Sifatnya kuat, lawannya Rakhawah. Hurufnya ada 8, yaitu yang tergabung dalam kalimat: Kalimat Syiddah

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Syiddah Map Hamzah Ba Ta Jim Dal Tha Qaf Kaf

    Rakhawah, yaitu:
    Meluncurnya suara ketika melafalkan huruf tanpa ada hambatan karena pertemuan dua organ penutur di tempat makhraj lemah. Sifatnya lemah, lawannya Syiddah. Hurufnya ada 15, yaitu selain huruf Syiddah dan Mutawassith.

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Rakhawah Map

    Sifat-Sifat Tunggal
     Sifat-Sifat Huruf: Mutawassith

    Mutawassith (Pertengahan), yaitu:
    Menyederhanakan suara ketika melafalkan huruf. Sifatnya antara Syiddah dan Rakhawah. Hurufnya ada 5, yaitu yang tergabung dalam kalimat: Kalimat Mutawassith

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Mutawassith Map

     Sifat-Sifat Huruf: Shafir

    Shafir, yaitu:
    Suara tambahan yang mirip suara siulan. Sifatnya kuat. Hurufnya ada 3, yaitu: Zay, Sin dan Shad

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Shafir Map
     Sifat-Sifat Huruf: Qalqalah

    Qalqalah, yaitu:
    Terjadinya getaran sewaktu menuturkan huruf yang sukun, sehingga terdengar semacam aspirasi suara yang kuat. Sifatnya kuat. Hurufnya ada 5, yaitu yang tergabung dalam kalimat:

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Qalqalah Map

     Sifat-Sifat Huruf: Layin

    Layin, yaitu:
    Keluarnya suara dengan mudah dan memanjang. Sifatnya lemah. Hurufnya ada 2, yaitu: Wau dan Ya.

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Layin Map
     Sifat-Sifat Huruf: Inhiraf

    Inhiraf, yaitu:
    Beralihnya suatu huruf setelah keluar dari makhrajnya kepada makhraj huruf lain. Sifatnya kuat. Hurufnya ada 2, yaitu: Lam dan Ra.

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Inhiraf Map
     Sifat-Sifat Huruf: Takrir

    Takrir, yaitu:
    Bergetarnya ujung lidah ketika melafalkan huruf. Sifatnya kuat. Hurufnya ada 1, yaitu: Ra.

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Takrir Map
     Sifat-Sifat Huruf: Tafasysyi

    Tafasysyi, yaitu:
    Tersebarnya udara dalam mulut ketika melafalkan huruf. Sifatnya kuat. Hurufnya ada 1, yaitu: Syin.

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Tafasysyi Map
     Sifat-Sifat Huruf: Istithalah

    Istithalah, yaitu:
    Memanjangnya suara pada makhraj huruf. Sifatnya kuat. Hurufnya ada 1, yaitu: Dhad.

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Istithalah Map
     Sifat-Sifat Huruf: Khafa'

    Khafa', yaitu:
    Hilangnya sebagian suara huruf ketika melafalkannya. Sifatnya lemah. Hurufnya ada 3, yaitu: Ha, Wau dan Ya.

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Khafa' Map
     Sifat-Sifat Huruf: Ghunnah

    Ghunnah, yaitu:
    Hilangnya sebagian suara huruf ketika melafalkannya. Sifatnya lemah. Hurufnya ada 3, yaitu: Ha, Wau dan Ya.

    Bunyi Huruf: Klik Huruf dengan Latar Belakang Warna Kuning !
    Ghunnah Map
     Sifat Masing-Masing Huruf

    Pilih Huruf & Klik
    Sifat Masing-Masing Huruf



    Sebagaimana yang telah dimaklumi semua, insyaAllah pada tulisan kali ini saya akan memberikan penjelasan yang lebih lanjut tentang apa yang dimaksudkan dengan sukun mendatang. Sebenarnya sukun mendatang ini mempunyai babnya yang tersendiri. Ia mempunyai perbahasan yang lebih terperinci dalam bab Mad Aridh Lisukun مد عارض للسكون, iaitu Mad Mendatang Kerana Sukun.

    Jadi untuk penerangan ini saya hanya akan menerangkan tentang sukun mendatang pada huruf-huruf qalqalah yang mana menjadi tanda untuk qalqalah kubra (كبرى ). Untuk lebih jelas penerangan saya, saya cadangkan anda bawa bersama terjemahan al-Quran Rasm Uthmani.

    Bagi anda yang masih belum mambaca tulisan saya tentang hukum qalqalah, sila baca dengan mengklik di sini. Secara mudahnya, sukun mendatang ialah sukun yang dibaca pada huruf terakhir ketika mewaqafkan bacaan. Dan inilah yang menjadi tanda bagi qalqalah kubra (كبرى ).

    Sebagai contoh, anda boleh lihat di dalam surah al-Ikhlas, ayat yang pertama. Ayat tersebut ditulis seperti di bawah:
    " قل هو ألله أحد "
    Cuba anda perhatikan pada perkataan أحد . Huruf د merupakan huruf terakhir dan berbaris dua dihadapan. Bunyinya ahadun. Apabila mewaqafkan bacaan pada perkataan أحد ,huruf د yang pada asalnya berbaris dua dihadapan telah dibaca dengan tanda sukun, bunyinya ahad. Inilah yang dimaksudkan dengan sukun mendatang. Jadi, pada ayat tersebut mesti dibaca dengan hukum qalqalah kubra (كبرى), di mana bunyi lantunannya lebih kuat seolah-olah berbaris di atas.
    Bagaimana? Diharapkan anda dapat memahami penjelasan saya tentang sukun mendatang ini. Sekiranya anda masih keliru, jangan malu-malu untuk bertanya. InsyaAllah saya akan jawab persoalan anda tersebut.

    Qalqalah ialah suatu bunyi melantun kuat ketika menyebut huruf mati. Tetapi bukan semua huruf hijaiyah boleh dibaca dengan qalqalah. Qalqalah hanya mengandungi lima huruf sahaja. Huruf-huruf qalqalah ialah ق ط ب ج د .Untuk memudahkan mengingati huruf-huruf qalqalah tersebut, ia telah disusun di dalam rangkaikata berikut قطبجد . Bunyinya qutbujaddin.
    Qalqalah terbahagi kepada 2 bahagian, iaitu:
    1. Qalqalah sughra ( صغرى )
    2. Qalqalah kubra ( كبرى )

    Kedua-dua jenis qalqalah tersebut mempunyai cara bacaan yang agak berbeza dan mempunyai tanda-tanda tertentu untuk mengenalinya.
    Untuk mengenali qalqalah sughra ialah huruf-huruf qalqalah tersebut mempunyai tanda sukun/mati sedia ada. Bunyi lantunan untuk qalqalah ini juga lebih perlahan jika dibandingkan dengan qalqalah kubra. Untuk mengenali qalqalah kubra pula ialah huruf-huruf qalqalah tadi dibaca dengan sukun mendatang. Dan untuk qalqalah kubra pula, huruf-huruf qalqalah tadi mesti dibunyikan dengan kuat lantunannya. Bunyi kuat itu seolah-olah huruf qalqalah berbaris di atas.
    Saya rasa mungkin anda agak keliru tentang perbezaan diantara sukun sedia ada dan sukun mendatang. Hal ini mungkin akan berlaku kepada anda yang tidak mempunyai asas tentang ilmu tajwid.

    Tapi jangan bimbang, insyaAllah saya akan menerangkannya pada tulisan yang akan datang. Yang penting, anda fahamkan dulu tulisan saya yang ini. Sekiranya ada kekeliruan pada tulisan ini, jangan malu-malu untuk bertanya kepada saya melalui ruang komen di bawah.

    (LENGKAP) DOWNLOAD GRATIS BUKU ILMU TAJWID QUR’AN LENGKAP PDF,E-BOOK,MP3 kajian tajwid & SOFTWARE TAJWID|  Belajar Tajwid, Pelajaran Tajwid, Tajwid Sederhana & Praktis, Belajar mudah membaca Al-Qur’an  

    Pengertian Tajwid Tajwid menurut bahasa berasal dari kata image yangng berarti bagus atau membaguskan. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Qur’an maupun bukan.
    Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah makharijul huruf(tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf(hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan) dan al-Khat al-Utsmani. Inilah yang dimaksud dengan membaca al-Qur’an dengan tartil sebagaimana firman-Nya

    yang artinya : “Bacalah al-Qur’an itu dengan tartil”. Sedangkan arti tartil menurut Ibn Katsir adalah membaca dengan perlahan-lahan dan hati-hati karena hal itu akan membantu pemahaman serta perenungan terhadap al-Qur’an. Area Download
    • Ukuran file : 3,6 Mb
    • Format :  exe
    • Download : Link 1  atau Link 2  (link sudah diperbaiki)
    Catatanku: Ada beberapa yang perlu diluruskan dari software di atas, yaitu hukum idghom bilaghunnah. Seharusnya dibaca dengan “tanpa” dengung, sedangkan software di atas prakteknya dibaca dengan dengung. Wallahu’alam

    PEDOMAN DAURAN AL-QURAN

    Metode yang asasi dan asli dalam mempelajari Al Quran adalah dengan metodeTalaqqi yaitu mempelajari Al Quran melalui seorang guru secara langsung atau berhadap-hadapan, dimulai dari surat Al-Fatihah sampai An-Naas. Mengingat terbatasnya jumlah orang-orang yang menguasai Al Quran terutama dalam hal tilawah, maka ulama ahli qiraat meletakkan kaidah-kaidah cara membaca yang baik dan benar yang disebut dengan tajwid. Buku karya Abdul Aziz Abdur Rauf ini diharapkan bisa membantu kaum muslimin dalam mempelajari ilmu tajwid secara aplikatif dan mampu mempraktikkan tilawah dengan shahih. Berikut ini materi-materi yang terdapat dalam buku ini: Pengantar Ilmu Tajwid – menjelaskan definisi ilmu tajwid, hukum mempelajari, keutamaan mempelajari, tujuan mempelajari, dan sebagainya.
    Download File MP3 Kajian membahas ilmu tajwid lengkap 
    http://www.ilmoe.com/3263/14310608-1-ilmu-tajwid-al-muqoddimah-al-jazariyyah-sesi-i-mp3.html
    http://www.ilmoe.com/3265/14310608-2-ilmu-tajwid-al-muqoddimah-al-jazariyyah-sesi-ii-mp3.html
    http://www.ilmoe.com/3267/14310608-3-ilmu-tajwid-al-muqoddimah-al-jazariyyah-sesi-iii-mp3.html
    http://www.ilmoe.com/3337/14310609-3-ilmu-tajwid-al-muqoddimah-al-jazariyyah-sesi-iv-al-ustadz-muhammad-naim-lc-mp3.html
    http://www.ilmoe.com/3338/14310609-4-ilmu-tajwid-al-muqoddimah-al-jazariyyah-sesi-v-al-ustadz-muhammad-naim-lc-mp3.html
    http://www.ilmoe.com/3339/14310610-1-ilmu-tajwid-al-muqoddimah-al-jazariyyah-sesi-vi-al-ustadz-muhammad-naim-lc-mp3.html
    http://www.ilmoe.com/3340/14310610-2-ilmu-tajwid-bacaan-surah-al-fatihah-al-ustadz-muhammad-naim-lc-mp3.html
    http://www.ilmoe.com/2812/tajwid-sesi-1-mp3.html
    Tempat-tempat Keluarnya Huruf  &  Sifat-sifatnya – dalam bab ini dijelaskan tempat-tempat keluarnya huruf dan sifat-sifat yang dimiliki oleh setiap huruf hijaiyah. Dengan dilengkapi gambar tempat-tempat keluarnya huruf dan latihan, semoga pembaca dapat memahami gambaran dan pemahaman pengucapan huruf yang baik dan benar. Hukum Nun Mati dan Tan win – bab ini menjelaskan bagaimana membaca nun mati atau tan win ketika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah menurut riwayat yang masyhur. Hukum Mim Mati – bab ini menjelaskan bagaimana membaca mim mati ketika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah menurut riwayat yang masyhur.
    Hukum Mim dan Nun bertasydid – bab ini menjelaskan bagaimana membaca mim dan nun yang bertasydid. Hukum Alif Lam – bab ini menjelaskan bagaimana membaca alif lam ketika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah. Hukum Mad – bab ini menjelaskan bagaimana dan kapan sesorang harus memanjangkan bacaan dalam Al Quran dengan kadar-kadar tertentu, misalnya 2,4, atau 6 harakat.
    Tafkhim dan Tarqiq – bab ini menjelaskan bagaimana dan kapan seorang pembaca Al Quran harus menebalkan dan menipiskan suara ketika membaca huruf-huruf isti’la, huruf ra’, dan lafzh al jalalah. Idgham Mutamatsilain, Mutajanisain, dan Mutaqaribain – bab ini menjelaskan hukum idgham dan pembagiannya berdasarkan tempat-tempat keluarnya huruf. Waqof & Pembagiannya -bab ini menjelaskan bagaimana cara berwaqaf ketika membaca Al Quran, pembagian waqaf dan tanda-tanda waqaf yang terdapat dalam Al Quran standar.
    Istilah-istilah Dalam Al Quran – bab ini menjelaskan beberapa istilah dan ayat-ayat gharib dalam Al Quran dan cara membacanya menurut riwayat yang masyhur, dimana keberadaannya cukup jarang di dalam Aquran sehingga tidak sedikit para pembaca Al Quran yang tidak mengetahuinya. Hamzah Qatha’ dan Hamzah Washal – bab ini menjelaskan beberapa kaidah praktis membaca hamzah di dalam tilawah Al Quran, mengingat sebagian besar pembaca Al Quran belum menguasai kaidah bahasa arab dengan baik.

    Download klik disini Ebook/PDF Buku  Panduan Tahsin Tilawah Al Quran 

    ***

    Download Aplikasi: Belajar Tajwid

    FILE CADANGAN :
    Berikut ini adalah software belajar praktis ilmu tajwid. Ada tiga buah file. EXE dan SWF adalah file flash untuk belajar tajwid. Dengan file exe kita bisa mainkan dengan double klik file tersebut dan voila.. dia akan muncul… Namun untuk file SWF anda bisa memainkannya di browser anda (internet explorer, mozilla firefox, opera, dll). Sementara untuk file PDF bisa anda cetak dengan printer di sebuah kertas kemudian dibaca, atau bisa dibaca lewat PDF viewer, seperti Adobe Acrobat PDF Reader.  Silahkan download, dinikmati dan belajar tajwid! Semoga bermanfat! Attachment: TAJWID.EXEAttachment: TAJWID.pdf Attachment: Tajwid.swf
    SUMBER : http://pustakaislam.com/buku/pedoman-daurah-al-quran.html http://anangku.blogspot.com/2008/09/belajar-tajwid-dengan-mudah.html http://materitarbiyah.com/software-islam/sofware-belajar-mudah-membaca-al-quran-tajwid.html

    0 komentar:

    Posting Komentar

    logo
    Copyright © 2012 سيدي بترا كاجوران بطق.
    Blogger Template by Clairvo