Mandi Wajib
HIKMAH MANDI WAJIB
by SpinkSay
Pada intinya, hikmah terbesar dari mandi adalah untuk menyucikan
seseorang dari segala bentuk kotoran (najis ataupun hadas) sebelum ia
melaksanakan ibadah. Namun, berikut ini akan dijelaskan beberapa hikmah
mandi besar ditilik dari faktor penyebabnya.
1). Mandi besar atau wajib dilakukan karena keluarnya mani. Hal ini
merujuk kepada kenyataan bahwa ketika seseorang mengeluarkan mani, semua
anggota tubuh ikut merasakan proses tersebut. Berbeda dengan keluarnya
air seni, yang tak lain adalah proses dari "penyaringan" makanan dan
minuman, air mani terkait dengan konstruksi keseluruhan tubuh. Makanya,
ketika seseorang telah mengeluarkan air mani, ia akan merasa lelah,
berbeda dengan saat setelah ia mengeluarkan air seni. Oleh karena itu,
kewajiban mandi besar karena mengeluarkan mani merupakan "penyegaran"
kembali untuk menghilangkan rasa lelah dan capai.
2). Di dalam sebuah ayat alquran, darah haid diibaratkan sebagai penyakit (aza).
Maka wajar, ketika ia bebas dari masa haid, seorang perempuan
diwajibkan untuk mandi besar, untuk menyucikan diri dari penyakit
tersebut. Allah swt. berfirman:
وَيَسْئَلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ, قُلْ
هُوَ اَذًى, فَاعْتَزِلُوْا النِّسَآءَ فِى الْمَحِيْضِ وَلاَ
تَقْرَبُوْهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ, فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ
مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللهُ
Artinya: "Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid.
Katakanlah, "Itu adalah sesuatu kotor." Karena itu jauhilah istri pada
waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila
mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang
diperintahkan Allah kepadamu...." (Q.S. al-Baqarah: 222).
3). Sama halnya dengan haid, ketika seseorang bersih dari darah nifas,
ia diwajibkan mandi untuk membersihkan diri. Selain untuk membersihkan
diri, mandi besar setelah nifas dapat diartikan sebagai ungkapan rasa
syukur bahwa ia telah berhasil melalui proses melahirkan dengan selamat.
4). Seseorang yang masuk Islam diwajibkan untuk mandi besar, sebagai
ungkapan rasa syukur dan pernyataan diri bahwa ia benar-benar ingin
membebaskan diri dari kebatilan menuju kebenaran (al-haqq).
0 komentar:
Posting Komentar